Kabupaten Sumedang menawarkan Proyek Pertanian Organik Berbasis Ekonomi Sirkular sebagai salah satu proyek ready to offer yang menjadi sorotan investor dengan mengedepankan konsep ramah lingkungan. Proyek ini ditawarkan dalam The 3rd West Java Investment Roadshow (WIJR) 2025 di Jakarta Selatan, Selasa (23/9/2025).
"Sumedang memiliki kekuatan di bidang pertanian organik yang tidak hanya berorientasi pada produksi, tetapi juga memperhatikan keberlanjutan dan ekonomi sirkular. Kami mengajak para investor untuk bersama-sama mengembangkan sektor ini agar berdampak luas pada kesejahteraan masyarakat," ujar Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir.
Sumedang menawarkan integrasi pengembangan pertanian organik berbasis ekonomi sirkular dengan tanaman padi organik di Desa Cikurubuk, Kecamatan Buahdua dengan nilai investasi Rp 139,8 miliar. "Pertanian di Cikurubuk terintegrasi dengan kawasan peternakan, pakan ternak seluas 40 hektare, pabrik pengolahan beras organik serta pengolahan pupuk organiknya. Ekosistemnya sudah terbangun dan berjalan. Sudah ada offtaker-nya," kata Bupati Dony.
Pemerintah Kabupaten Sumedang berkomitmen memberikan dukungan penuh kepada para investor yang akan menanamkan modalnya di Sumedang. "Investor masuk, akan meningkatkan produksi pertanian, meningkatkan jumlah yang bekerja, dan meningkatkan pendapatan petani. Kami membuka ruang kolaborasi, kemudahan perizinan, serta memastikan kepastian hukum agar investasi di Sumedang aman dan menguntungkan," tambahnya.
WIJR merupakan kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Barat sebagai bagian dari rangkaian menuju The 7th West Java Investment Summit 2025. Selain dihadiri para investor luar dan dalam negeri, acara ini dihadiri oleh pejabat kementerian, Bank Indonesia, bank bjb, serta perwakilan kabupaten/kota di Jawa Barat. Selain sesi presentasi peluang investasi, juga digelar one on one meeting antara investor dan pemilik proyek.